Seperti hari-hari kemarin
Wajah kecilmu selalu menyapaku
Kulihat senyummu yang tanpa dosa
Sinar matamu begitu cerah tanpa beban
Aku terpana memandangmu
Aku tersentak
Baru kusadari
Tuhan berbicara melalui wajah kecilmu itu
Tuhan ternyata tak pernah berbicara dengan bahasa yang rumit
Sungguh aku malu kepada-Nya
Yang selalu menyapaku dengan riang
Melalui wajah kecilmu itu
Sementara aku selalu bermuka masam
Maafkan aku, nak
Maafkan aku, Tuhan.
*) remah-remah puisi buat kedua ‘jagoanku’: Aksan & Akmal, mereka adalah masa depanku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar