01 Oktober 2009

Dede Eri Supria

Dede Eri Supria adalah seorang maestro pelukis pelopor aliran realisme. Sejak kecil ia memang bercita-cita menjadi pelukis. Ketika duduk dibangku SD, Dede pernah mengisi liburan Ramadhan dengan menjual kartu pos bergambar hasil goresannya di depan Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta.
Dede banyak melukis manusia yang tak berdaya di tengah kota besar. Manusia seperti kehilangan peran, didesak oleh benda-benda dan bangunan-bangunan. Dengan ukuran yang umumnya terhitung besar-besar, lukisan Dede menjadi saksi bagi kehidupan kota pada jaman pembangunan fisik.

Ketika ditanya mengapa ia memilih gaya melukis realisme yang dianggap sudah ketinggalan jaman, ia mengatakan “Lukisan abstrak tidak relevan di Indonesia. Masyarakat kita masih sedikit yang dapat menikmatinya.”
Ia sempat menempuh pendidikan seni rupa di Sekolah Seni Rupa Indonesia Yogyakarta, tahun 1975 sampai 1977. Setelah tidak naik ke kelas IV ia memilih keluar, dan lebih banyak mengasah keahlian melukisnya bersama teman-teman pelukis.

Dede, bapak 4 orang anak, menjadikan tempat tinggalnya sebagai studio tempat ia berkarya.

sumber: http://dede-eri-supria.com/
http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/supria.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar